Skip to main content

Posts

KOMPLEKSITAS DAGING BABI

  Sebagian orang sering melakukan t ravelling menuju tempat-tempat wisata dan mencicipi kuliner khas   tempat tersebut. Namun tak jarang dari mereka langsung mencicipi kuliner yang disajikan terlebih dahulu, lalu mencari tahu komposisi dari makanan tersebut . Sehingga terkadang, mereka merasa menyesal setelah mengetahui makanan yang mereka makan merupakan dagimg babi. Lalu mereka merasa kebingungan harus mengambil tindakan apa. Karena telah terlanjur memakannya. Mengenai uraian diatas , perlu diketahui bahwa mengkomsumsi babi diharomkan oleh sy a ria’t. Dan babi merupakan hewan yang termasuk najis mugalladzoh. Sehingga kulit yang menyentuh/disentuh babi harus disucikan dengan cara melakukan tasbi’ dan tatrib(membasuh sebanyak 7x, menggunakan air dan salah satu dari air tersebut dicampur dengan debu yang suci). Mengenai orang yang terlanjur mengkomsumsi daging babi, Ulama’ Syafi’iyyah dalam kitab Syarqowi dan Bugiyah Al Mustarsyidin menjelaskan bahwa, hal tersebu...

Pemakaman fajri yang menuai kontroversi

 Warga net digemparkan oleh video proses pemakaman pria obesitas dengan berat 300 kg. Dari cuplikan video yang beredar, terlihat jelas jenazah diantar menggunakan kendaraan menuju TPU, lalu diturunkan dengan menggunakan katrol, dan tidak dihadapkan ke arah kiblat.  pertanyaan : Sebenarnya, bagaimana menurut pandangan fikih atas proses pemakaman tersebut? jawaban : Menyikapi kasus diatas, perlu diketahui bahwa dalam proses penguburan jenazah terdapat beberapa tatacara seperti, proses penurunan jenazah harus dilakukan oleh tiga atau empat orang. Supaya tetap bisa menjaga kemuliaan mayyit. Oleh kerena itu, makruh hukumnya membawa mayyit dengan menggunakan kendaraan dan sebagainya, karena dihawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Dapat dipahami dari penjelasan diatas, bahwa mengantar jenazah dengan menggunakan kendaraan (dabbah) hukumnya makruh. Karena cara tersebut menyerupai dengan membawa barang, sehingga dapat merendahkan kemuliaan mayyit, dan juga hal tersebut dapat...

MENGIKUTI IMAM YANG LUPA ROKAAT SHOLAT

Pertanyaan : bagaimana tindakan yang benar bagi makmum, ketika mendapati imam menambah rakaat? Jawaban : Apabila makmum mendapati imam menambah raka'at dalam shalat, maka tidak boleh baginya mengikuti raka’at yang ditambah oleh  imam, dan hal tersebut bisa menyebabkan shalatnya batal. Karena dianggap bermain-main dalam shalat.  Akan tetapi, jika makmum tidak  sadar bahwa imam telah menambah rakaat, lalu dia mengikutinya, maka hukum sholatnya tidak batal.  Referensi: فرع) لو قام إمامه لزيادة، كخامسة، ولو سهوا، لم يجز له متابعته، ولو مسبوقا أو شاكا في ركعة، بل يفارقه، ويسلم، أو ينتظره - على المعتمد -. [البكري الدمياطي، إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين، ٥٠/٢] (قوله: لو قام إمامه لزيادة) أي على صلاته. (قوله:كخامسة) تمثيل للزيادة. (قوله: ولو سهوا) أي ولو قام حال كونه ساهيا بأن صلاته قد كملت. (قوله: لم يجز له متابعته) أي لم يجز للمأموم أن يتابعه في الركعة الزائدة، فإن تابعه بطلت صلاته لتلاعبه، ومحله إن كان المأموم عالما بالزيادة، فإن كان جاهلا بها وتابعه فيها لم تبطل...

Puasa sunnah digabung dengan puasa qada

Assalamualaiku wr. wb.  Bolehkah berpuasa sunah jika masih punya utang puasa Ramadan atau puasa wajib?  Waalaikum salam wr. wb. Dalam kitab al- mausu’ah al fiqhiah hal: 100 juz :18 dijelaskan bahwa para Ulama’ berbeda pendapat tentang Hukum  mengerjakan puasa sunnah, bagi orang yang masih mempunyai tanggungan puasa wajib.  Adapun perbedaan pendapat tersebut sebagai berikut :  1. Imam hambali berpendapat, haram bagi seseorang, mengerjakan puasa sunnah, sebelum ia mengqodo’ puasa wajib terlebih dahulu , meskipun masih ada waktu yang panjang untuk mengqodo’nya . Karena hal ini selaras dengan sabda Nabi  Muhammad saw yang di riwayatkan oleh  Abu hurairah “ barangsiapa mengerjakan puasa sunnah, sedangkan ia masih memiliki tanggunan puasa ramadan, maka puasanya tidak di terima, sampai ia mengqodo’ puasa wajib terlebih dahulu". 2.Sedangkan Imam malik dan imam syafi’i  berpendapat, melakukan puasa Sunnah bagi seseorang yang memiliki tanggungan puasa wajib...

puasa yang harus di-qada, bila seseorang lupa jumlah puasa yang ditinggalkannya

Assalamualaikm Wr. Wb. Berapakah puasa yang harus di-qada, bila seseorang lupa jumlah puasa yang ditinggalkannya ? Waalaikumsalam Wr. Wb. Menurut pendapat Imam Ibn Hajar dan Imam Romli, seseorang yang memiliki tanggungan puasa, sedangkan dia lupa  jumlah puasa yang harus dia qada, maka dia harus mengqada'nya sampai dia yakin bahwa sudah tidak ada lagi tanggungan baginya. Buhyah al-Mustarsyidiin halaman. 20 Imam Ghazali menjelaskan, bahwa awal  hitungan qadhaa'an puasa yang tidak diketahui bilangannya, dimulai dari waktu dia balligh, lalu puasa yang diyakini sudah dikerjakan, tidak perlu dimasukkan dalam hitungan, sehingga dia tinggal mereka-reka bilangan puasa yang masih diragukan.  Cara penghitungan tersebut menitik beratkan kepada keyakinan kita, seberapa banyak qadha'an yang kita miliki. Berlandaskan qaidah fiqih "sebuah perkara yang diyakini sudah terjadi, tidak bisa dihilangkan dengan keraguan". Ihya' Ulumuddin halaman. 35 بغية المسترشدين ص : 36  (مسئلة ك...

Mengqada puasa untuk orang meninggal

Assalamualaikum Wr. Wb. Ada seseorang yang masih mempunyai hutang puasa Ramadan, sebelum meng- qada, ia meninggal dunia. Bisakah ditunaikan/diganti oleh ahli warisnya ? Waalaikumsalam Wr. Wb. Mengqada puasa, wajib bagi orang yang mampu, menurut ketetapan para ulama. Karena berlandaskan Alqu’an surah al baqarah ayat [184] "Barang siapa sakit atau dalam perjalanan lalu ia berbuka, maka wajib baginya berpuasa, sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain". Sedangkan untuk orang yang tidak mampu berpuasa, karena sangat tua atau sakit yang tidak ada harapan sembuh. Maka wajib baginya memberi 6 ons beras perhari kepada fakir miskin. Seperti yang dijelaskan dalam Al Qur'an surah Al Baqarah ayat 184. "Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin." Jika yang mempunyai tanggungan qada' sudah meninggal, maka hukumnya masih dirinci: 1. Jika dia tidak memungkinkan untuk menqada' puasa, sebelum men...

Pekerja berat bolehkah tidak berpuasa ?

 Assalamualaikum Wr. Wb. Banyak pekerja berat dan harus berpanas-panasan di tengah terik matahari. Pekerja berat seperti apa yang mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa Ramadan. Dan, bagaimana cara menggantinya. Fidyah apa qada? Waalaikumsalam Wr. Wb. Pekerja berat seperti petani, kuli dll, tidak boleh membatalkan puasa kecuali jika memenuhi enam syarat sebagai berikut: 1. Pekerjaan tersebut tidak bisa diundur sampai bulan Syawal 2. Tidak bisa dikerjakan di malam hari/ jika dikerjakan di malam hari bisa menimbulkan kerugian(rusak). 3. Jika melanjutkan berpuasa bisa menimbulkan bahaya. 4.niat puasa di waktu sahur.  5.Saat membatalkan puasa harus niat tarakhus (mendapatkan keringanan) 6. Tidak boleh menjadikan pekerjaan tersebut sebagai tujuan agar mendapatkan keringanan  dalam berpuasa (boleh mokel). Seperti musafir yang melakukan perjalanan supaya bisa membatalkan puasa maka hukum membatalkannya tidak boleh. Buhyah al-Mustarsyidiin Hal. 234 Pekerja berat yang memenuh...

HUKUM MELUDAH SAAT SHALAT

Pertanyaan :  Bagaimana hukum meludah di dalam sholat? Jawaban :  Jika meludah ke arah depan atau kanan, maka hukumnya makruh. Namun jika meludah ke arah kiri, maka diperbolehkan, dengan catatan tidak melakukan sholat di dalam masjid. Apabila shalat dikerjakan di masjid maka hukumnya haram, jika sampai mengenai bagian masjid.  شرح كا شفة السجا وتاسع عشرها بصق أماما ويمينا لايسارا لخبر الشيخين إذا كان أحدكم في الصلاة فإنه يناجي ربه عز وجل فلا يبزقن بين يديه ولا عن يمينه ولكن عن يساره وهذا في غير المسجد أما فيه فيحرم إن اتصل بشيء من أجزائه بل يبصق في طرف ثوبه من جانبه الأيسر  ويلف بعضه ببعض. Terjemah : Kemakruhan yang ke 19 adalah meludah ke arah depan dan kanan, karena terdapat hadits, “ketika salah satu dari kalian sholat, maka sesungguhnya kalian sedang memohon pada allah, maka hendaklah kalian tidak meludah ke arah depan dan kanan, kecuali ke arah kiri”. Hukum makruh ini, jika sholatnya tidak dilaksanakan di masjid, apabila dilakukan di masjid maka hukumnya haram, ...

HUKUM MENIUP SESUATU DALAM SHOLAT

 Pertanyaan: Bagimana hukum meniup sesuatu di dalam sholat? Jawaban: Hukum meniup dalam salat masih terdapat perbedaan pendapat. 1. Menurut qaul asoh (pendapat yang paling sahih), Jika seseorang meniup sampai menimbulkan suara 2 huruf maka membatalkan shalat, jika tidak, maka tidak membatalkan. 2. Menurut pendapat kedua, meniup tidak membatalkan shalat secara mutlak, karena bukan termasuk ucapan. Referensi: حاشيتا قليوبي - وعميرة [2 /499] ( والأصح أن التنحنح والضحك والبكاء والأنين والنفخ إن ظهر به ) أي بكل مما ذكر ( حرفان بطلت وإلا فلا ) تبطل به ، والثاني لا تبطل به مطلقا لأنه ليس من جنس الكلام . Terjemah: menurut pendapat yang lebih shahih tertawa, menangis, merintih dan meniup bisa membatalkan sholat, jika sampai menimbulkan suara 2 huruf. Jika tidak, maka tidak membatalkan. Menurut pendapat kedua, tertawa dan seterusnya tidak membatalkan shalat secara mutlak, karena bukan termasuk ucapan.
  MENGAJAK ANAK KECIL BERJAMAAH DI MASJID Pertanyaan: Bagaimana hukum mengajak anak kecil berjama'ah di masjid? Jawaban: Sunnah jika anak tersebut sudah tamyiz dan bertujuan untuk mengajarinya. Dan makruh jika hanya untuk bermain-main, bahkan tidak diperbolehkan apabila berpotensi menimbulkan tasywisy (mengganggu orang salat), tanjis (menajiskan masjid) dan hal-hal yang dilarang lainnya. اسنى المطالب الجزء الثانى ص:451 قال والد الناشري : سئلت عن تعليم الصبيان في جناح المسجد فأجبت بأنه أمر حسن والصبيان يدخلون المسجد على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم وإلى الآن من غير نكير والقول بكراهة دخول الصبيان المسجد ليس على إطلاقه بل يختص بمن لا تمييز له وبحاله لا طاعة فيها ولا حاجة إليها وإلا فأجر التعليم قد يزيد على نقصان الأجر بكراهة الدخول أليس أن الضبة الصغيرة إذا كانت لزينة كرهت وإن كانت لحاجة ارتفعت الكراهة ومن هذا القبيل أن النبي صلى الله عليه وسلم فعل المكروه لبيان الجواز  لقاءات الباب المفتوح الجزء الخامس والعشرون ومائة صحـ 8 حكم اصطحاب الأطفال إلى المساجد السؤال فضيلة الشيخ م...

Menjawab Adzan

  MENJAWAB ADZAN Pertanyaan:  Bagaimana hukum menjawab adzan yang terdengar berkali-kali dalam waktu yang sama? Jawaban: Dalam permasalahan ini terdapat khilaf: Harus menjawab semua adzan Cukup menjawab satu adzan saja. شرح بلوغ المرام لعطية سالم (44/ 6، بترقيم الشاملة آليا) ترديد الأذان لمن سمع مؤذنين في وقت واحد وهنا مباحث فقهية: إذا كنت تسمع أذاناً واحداً فإنك تقول مثل ما يقول وتخرج من العهدة، وإذا كان هناك أذانان، سواءً في مسجد واحد يأذنان معاً أو متواليين أو في عدة مساجد وتسمع أذان كل مسجد عقب الأخر هل تكتفي بإجابة المؤذن الأول فقط أو تردد مع كل مؤذن الأذان كل ما سمعت ذلك؟ يوجد قاعدة أصولية: إذا تعدد السبب هل يأتي المسبب أم لا؟ هناك حالتان: - حالة يتعين فيها الإتيان بالمسبب في كل مرة .وحالة يجزئ فيها مرةً واحده. Penjelasan ibarah: Apabila kita mendengar satu adzan, maka kita dianjurkan untuk menjawabnya, supaya terlepas dari tanggungan. Jika adzan dikumandangkan berulang-ulang dari satu masjid atau beberapa masjid yang berbeda, maka ada dua pendapat: ulama pertama mengata...